Minggu, 20 Desember 2015

3.7. ELEMEN PENGENDALIAN INTERN VERSI COSO

Pengendalian internal memiliki lima elemen atau komponen yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan pengendalian meliputi ;


  • Integritas dan nilai etika
  • Komitmen terhadap kompetensi
  • Dewan direksi dan komite audit
  • Filosofi dan gaya operasi manajemen
  • Struktur organisasi
  • Penetapan wewenang dan tanggung jawab
  • Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia

2. Penialaian Risiko

Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi. Berkaitan dengan penilaian risiko, manajemen juga harus mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari perubahan kondisi, seperti :


  • Perubahan dalam lingkungan operasi
  • Personel baru
  • Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
  • Pertumbuhan yang cepat
  • Teknologi baru
  • Lini, produk, atau aktivitas baru
  • Operasi diluar negeri
  • Perrnyataan akuntansi

3. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi perusahaan.


4. Aktivitas Pengendalian

Ini ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melelui :

  • Pemisahan tugas
Bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.
  • Pengendalian pemrosesan informasi
  • Pengendalian fisik
  • Review kerja


5. Pemantauan

Sistem pengendalian intern yang dipantau maka kekurangan dapat ditemukan dan efektifitas pengendalian meningkat. Pemantauan / monitoring penting karena berkaitan dengan pencapaian target/tujuan.





https://eviasiyah.wordpress.com/2013/12/06/3-7-sebutkan-dan-jelaskan-elemen-pengendalian-internal-versi-coso/ 

3.6. PENGENDALIAN INTERN VERSI COSO

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) pada tahun 1992 mengeluarkan definisi tentang pengendalian internal. Definisi COSO tentang pengendalian intern sebagai berikut : sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini:

·   Efektivitas dan efisiensi operasi
·   Keandalan pelaporan keuangan
·   Kepetuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku).

COSO memandang pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Pengendalian bukanlah sesuatu yang ditambahkan dalam proses manajemen tersebut, akan tetapi merupakan bagian integral dalam proses tersebut.






3.5. COBIT

COBIT (Control Objective for Information and related Technology)


Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) pada tahun 1996. hingga saat artikel ini di muat setidaknya sudah ada 5 versi COBIT yang sudah diterbitkan, versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000, Cobit 4.0 pada tahun 2005, CObit 4.1 tahun 2007 dan yang terakhir ini adalah Cobit versi 5 yang di rilis baru-baru saja.

COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.

Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan TI. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengenndalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi. 

siapa saja yang menggunakan COBIT?, COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas,kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :

1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)
  • Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.

2. Pengadaan dan implementasi (Acquirw and implement)
  • Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.

3. Pengantaran dan dukungan (Deliver and Support)
  • Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.

4. Pengawasan dan evaluasi (Monitor and Evaluate)
  • Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.









3.4. COSO

Kepanjangan dari COSO adalah Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. COSO ini dibuat oleh sektor swasta untuk menghindari tindak korupsi yang sering terjadi di Amerika pada tahun 1970-an. COSO terdiri atas 5 komponen:

1. Control environment
Tindakan atau kebijakan  manajemen yang mencerminkan sikap manajemen puncak secara keseluruhan dalam pengendalian manajemen. Yang termasuk dalam control environment:
  • Integrity and ethical values (integritas dan nilai etika)
  • Commitment to competence (komitmen terhadap kompetensi)
  • Board of Directors and audit committee (dewan komisaris dan komite audit)
  • Management’s philosophy and operating style (filosofi manajemen dan gaya mengelola operasi)
  • Organizational structure (struktur organisasi)
  • Human resource policies and procedures (kebijakan sumber daya manusia dan prosedurnya)

2. Risk assessment
Tindakan manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko-risiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum. Yang termasuk dalam risk assessment:
  • Company-wide objectives (tujuan perusahaan secara keseluruhan)
  • Process-level objectives (tujuan di setiap tingkat proses)
  • Risk identification and analysis (indentifikasi risiko dan analisisnya)
  • Managing change (mengelola perubahan)

3. Control activities
Tindakan-tindakan yang diambil manajemen dalam rangka pengendalian intern. Yang termasuk control activities:
  • Policies and procedures (kebijakan dan prosedur)
  • Security (application and network) –> (keamanan dalam hal aplikasi dan jaringan)
  • Application change management (manajemen perubahan aplikasi)
  • Business continuity or backups (kelangsungan bisnis)
  • Outsourcing (memakai tenaga outsourcing)

4. Information and communication 
Tindakan untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntablitas. Yang termasuk komponen ini adalah sebagai berikut.
  • Quality of information (kualitas informasi)
  • Effectiveness of communication (efektivitas komunikasi)


5. Monitoring
Penilaian terhadap mutu pengendalian internal secara berkelanjutan maupun periodik untuk memastikan pengendalian internal telah berjalan dan telah dilakukan penyesuian yang diperlukan sesuai kondisi yang ada. Yang termasuk di dalam komponen ini, yakni:
  • On-going monitoring (pengawasan yang terus berlangsung)
  • Separate evaluations (evaluasi yang terpisah)
  • Reporting deficiencies (melaporkan kekurangan-kekurangan yang terjadi)






================================================================================================================================================================================================

3.3. HAMBATAN PASIF & CONTOH

Hambatan pasif adalah hambatan yang disebabkan secara tidak sengaja. Contoh ancaman pasif adalah sistim bermasalah, seperti karena bencana alam. Sistem bermasalah juga karena kegagalan-kegagalan peralatan dan komponen. Berbeda dengan hambatan aktif yang secara sengaja menghambat sistem, hambatan pasif biasanya diakibatkan oleh ketidaksengajaan atau tidak direncanakannya hambatan tersebut. hambatan pasif mencakup kesalahan-kesalahan system, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, dan badai. Kesalahan system mewakili kegagalan peralatan komponen seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada hambatan pasif yaitu pada perangkat keras dapat dilakukan dengan cara full backup data.

Kegagalan Sistem

Kegagalan sistem ini terdiri dari antara lain:


  • Gangguan listrik
  • Kegagalan peralatan
  • Kegagalan fungsi perangkat lunak

Kesalahan Manusia

Hambatan pasif yang disebabkan oleh kegagalan manusia yaitu antara lain :



  • Kesalahan pemasukan data
  • Kesalahan penghapusan data
  • Kesalahan operator (kesalahan memberikan label pada pita magnetik)

Bencana Alam

Hambatan pasif yang terjadi karena bencana alam memang tidaklah bisa dihindari dan diduga karena bisa saja terjadi sewaktu-waktu tanpa kita sadari. Contohnya yaitu :
  • Gempa Bumi
  • Banjir
  • Kebakaran
  • Perang dsb




------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


3.2. HAMBATAN AKTIF & CONTOH

Hambatan aktif adalah hambatan yang diterima oleh sistem secara langsung. sedikitnya ada enam metode yang dapat dipakai oleh peretas umumnya. Metode ini adalah menipulasi input, gangguan program, gangguan berkas secara langsung, pencurian data, sabotase, dan penyalahgunaan sumber daya komputer.

Hambatan  aktif mencakup kecurangan sistem informasi dan sabotase komputer. Metode yang dapat digunakan dalam melakukan kecurangan sistem informasi:

  • Manipulasi input Manipulasi input merupakan metode yang biasa digunakan. Metode ini mensyaratkan kemampuan teknis yang paling minimal. Seseorang bisa saja mengubah input tanpamemiliki pengetahuan mengenai cara operasi sistem komputer.
  • Mengubah program Merubah program mungkin merupakan metode yang paling jarang digunakan untuk melakukan kejahatan komputer. Langkanya penggunaan metode ini mungkin karenadibutuhkan keahlian pemrograman yang hanya dimiliki oleh sejumlah orang yang terbatas.Selain itu, banyak perusahaan besar memiliki metode pengujian program yang dapatdigunakan untuk mendeteksi adanya perubahan dalam program.
  • Mengubah file secara langsung Dalam nenerapa kasus, individu-individu tertentu menemukan cara untuk memotong (bypass) proses normal untuk menginputkan data ke dalam program computer. Jika hal ituterjadi, hasil yang dituai adalah bencana
  • Pencurian data Sejumlah informasi ditransmisikan antarperusahaan melalui internet. Informasi ini rentanterhadap pencurian pada saat transmisi. Informasi bisa saja disadap. Ada juga kemungkinanuntuk mencuri disket atau CD dengan cara menyembunyikan disket atau CD ke dalamkantong atau tas. Laporan yang tipis juga bisa dicuri dengan dimasukkan ke dalam kotak sampah.
  • Sabotase Seorang penyusup menggunakan sabotase untuk membuat kecurangan menjadi sulit danmembingungkan untuk diungkapkan. Penyusup mengubah database akuntansi dan kemudian mencoba menutupi kecurangan tersebut dengan melakukan sabotase terhadapharddisk atau media lain.
http://mymuse7.blogspot.co.id/2014/11/hambatan-aktif-dan-contohnya.html

3.1. KERENTANAN SISTEM

Yang dimaksud Kerentanan adalah suatu kelemahan sedangkan sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks. Jadi kerentanan dalam sistem dapat diartikan suatu kelemahan dalam suatu komponen atau elemen yang saling berintegrasi.


Segala sesuatu di dunia ini pasti mempunyai kelemahannya masing-masing. Begitu juga dalam sistem, penggunaan atau akses yang tidak sah, perangkat lunak yang tidak berfungsi, kerusakan pada perangkat keras, gangguan dalam komunikasi, bencana alam, dan kesalahan yang dilakukan oleh petugas merupakan beberapa contohbetapa rentannya sistem informasi menghadapi berbagai risiko dan potensi risiko yang kemungkinan timbul dari penggunaan sistem informasi yang ada. Mengapa sistem informasi begitu rentan? Data yang disimpan dalam bentuk elektronis umumnya lebih mudah atau rawan sekali terhadap ancaman atau gangguan yang mungkin timbul, dibanding jika data tersebut disimpan secara manual.

Jika membicarakan tentang kerentanan pasti berhubungan dengan ancaman. Karena ada kerentanan maka pasti akan ada ancaman-ancaman dalam sistem. Ada dua pendekatan dasar yang dipakai untuk meneliti kerentanan dan ancaman-ancaman sistem informasi:
  1. Pendekatan kwantitatif untuk penaksiran risiko
  2. Pendekatan kwalitatif
Didalam pendekatan kwantitatif untuk penaksiran risiko, setiap kemungkinan kerugian dihitung sesuai hasil biayakerugian perorangan dikalikan dengan kemungkinan munculnya. Terdapat beberapa kesulitan di dalammenerapkan pendekatan kwantitatif untuk menaksir kerugian.

  • Kesulitan mengidentifikasi biaya relevan per kerugian dan kemungkinan-kemungkinan yang terkait.
  • Kesulitan menaksir kemungkinan dari suatu kegagalan yang memerlukan peramalan masa depan.

Pendekatan kwalitatif untuk penaksiran risiko dilakukan dengan mengurutkan kerentanan dan ancaman sistim,dan menyusun secara subyektif menurut sumbangan mereka terhadap kemungkinan total kerugianperusahaan. Terlepas metoda yang digunakan, setiap analisa harus mencakup kemungkinan kerugian untukmasalah berikut ini:
  • gangguan bisnis
  • kehilangan perangkat lunak
  • kehilangan data
  • kehilangan perangkat keras
  • kehilangan fasilitas-fasilitas
  • kehilangan layanan dan pegawai.





Jumat, 13 November 2015

Pengertian Data Flow Diagram (DFD) dan Contohnya

Apa itu DFD ?? 

Apa itu DFD? Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili proses dalam sistem informasi dari sudut pandang data. DFD memungkinkan Anda memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih lanjut.
Data flow diagram digunakan oleh analis sistem untuk merancang sistem pemrosesan informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi. Anda membangun DFD pada awal pemodelan proses bisnis Anda untuk memodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda dapat mengaitkan data dengan model data konseptual, logis, dan fisik dan model berorientasi objek.
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentang sistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:

  • Logical data flow diagrams : adalah implementasi-independen dan menggambarkan sistem, bukan bagaimana kegiatan yang dicapai.
  • Physical data flow diagrams : adalah implementasi-dependent dan menggambarkan entitas aktual (perangkat, departemen, orang, dsb) yang terlibat dalam sistem saat ini. 

DFD juga dapat dikelompokkan bersama-sama untuk mewakili sub-sistem dari sistem yang dianalisis.

Sebuah diagram aliran data dapat terlihat sebagai berikut: 


Tabel penjelasan dfd :




Simbol - simbol Tambahan pada Flowchart

Simbol-simbol tambahan ini merupakan simbol pelengkap yang akan memperjelas dari suatu algoritma atau flowchart yang dibuat.Tulisan berikut akan menjelaskan simbol-simbol yang ada beserta artinya.




Penghubung 
Keluar ke atau masuk dari bagian lain flowchart khususnya halaman yang sama.


Anak Panah
Mempresentasikan alur kerja.

Penjelasan
Digunakan untuk komentar tambahan.

Magnetic Disk
I/O yang menggunakan disk magnetic.

Magnetic Drum
I/O yang menggunakan drum magnetic.

Punched Type
I/O yang menggunakan pita kertas berlubang.

Communication Link
Transmisi data melalui chanel komunikasi, seperti telepon.



http://bocahpetualang99.blogspot.co.id/2013/10/simbol-tambahan-dan-artinya.html








Simbol simbol Pemrosesan pada Flowchart

Simbol-simbol pemrosesan merupakan simbol yang tidak kalah pentingnya dari simbol ouput, dimana simbol pemrosesan ini merupakan simbol terpenting kedua setelah output. Simbol pemrosesan ini berfungsi untuk memproses keseluruhan dari setiap tugas yang dibuat dalam suatu program dan diagram alur ini. Berikut ini merupakan jenis-jenis simbolnya :


Simbol process
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer.



Simbol manual operation
Simbol yang menunjukan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.

Simbol decision
Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau aksi.


Simbol predefined process
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan didalam storage.


Simbol terminal
Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program.


Simbol off-line storage
Simbol yang menunjukkan bahwa data didalam simbol ini akan disimpan.



Simbol manual input
Simbol yang digunakan untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard.


Simbol keying operation
Simbol operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard.






Simbol simbol Masukkan

Simbol-simbol masukkan(input) merupakan simbol penting dalam pembuatan diagram alur (flowchart). Simbol masukkan ini berfungsi untuk memasukkan nilai dari suatu variabel yang telah didefinisikan dalam suatu program. Berikut ini merupakan simbol-simbol masukkan pada diagram alur : 
 


Simbol input – ouput

Simbol input – output, yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.


Simbol magnetic-tape unit

Simbol magnetic-tape unit, simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic. 





Simbol punched card

Simbol punched card, simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.



Simbol disk and on-line storage

Simbol disk and on-line storage, simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.



Simbol display
Simbol display, simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya.



Simbol transmittal tape 
Simbol transmittal tape, simbol untuk menyatakan input berasal dari mesin jumlah atau hitung.



Simbol document
Simbol dokumen, simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output di cetak ke kertas.

Simbol simbol dasar flowchart

Pengenalan Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.

Simbol-simbol flowchart

Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai antara lain :


Flow Direction symbol

Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.

Terminator Symbol

Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan


Connector Symbol

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar / halaman yang sama. 


Connector Symbol 

Sebuah simbol yang digunakan untuk menandakan keluar-masuk atau penyambung proses dalam lembar / halaman yang sama maupun berbeda.


Processing Symbol

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

Simbol Manual Operation

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer

Simbol Decision

Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

Simbol Input-Output

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya


Simbol Manual Input

Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard 


Simbol Preparation

Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.


Simbol Predefine Proses

Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure


Simbol Display

Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer dan 
sebagainya.

Simbol disk and On-line Storage

Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk. 















Akuntansi

PENGERTIAN AKUNTANSI


Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik). Berikut pengertian Akuntansi menurut para ahli :

  • Pengertian akuntansi menurut menurut Kieso, akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun.
  • Pengertian Akuntansi menurut American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA). akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtsaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil – hasilnya.
  • Pengertian akuntansi menurut Warren dkk. “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.
  • Pengertian akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut “Akuntansi adalah Suatu Displin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efesien.”
  • Pengertian akuntansi menurut FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah : “Accounting is the body knowledge and functions concered with systematic originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities”.


Data dan Informasi

PERBEDAAN DATA DAN INFORMASI 

1. Data 

Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya. Data merupakan bahan mentah dari informasi. 

Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities”. (Vercellis, 2009: 6). Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event) “ 

Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan fakta-fakta, perkiraan, atau pendapat yang belum memiliki makna yang dapat dimanfaatkan. 

2. Informasi 


Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik untuk saat ini maupun yang akan datang. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Berikut adalah definisi informasi berdasarkan berbagai sumber. 

Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain.” Selain merupakan hasil dari pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti.” 

Dengan demikian informasi dapat dijelaskan kembali sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan baik untuk saat ini maupun yang akan datang. 

Untuk menghasilkan informasi yang tepat dan akurat perlu dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Informasi yang dihasilkan komputer dapat kita lihat melalui monitor atau yang tercetak pada kertas melalui printer. Informasi dalam pengolahan data ini dapat berupa tulisan, gambar, grafik, suara, angka maupun simbol-simbol. 

Syarat-syarat informasi yang baik dan lengkap adalah adanya ketersediaan informasi, bahasa yang mudah dipahami, relevan, mengandung informasi yang bermanfaat, informasi disajikan tepat waktu atau update, kehandalan (dapat dijadikan acuan), akurat (benar adanya atau tidak mengarang), dan konsisten ( tidak berubah-ubah).